6 Bulan Company Wellness Program. Program kesehatan karyawan untuk perusahaan anda!

6 Bulan Company Wellness Program. Program kesehatan karyawan untuk perusahaan anda! Lihat Detail

Bagaimana Mengukur Keberhasilan Program Kesehatan di Tempat Kerja?

Program kesehatan di tempat kerja merupakan investasi perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus mendukung produktivitas organisasi. Namun, keberhasilan program kesehatan di tempat kerja ini tidak dapat hanya dinilai dari pelaksanaannya saja. Tanpa adanya evaluasi yang terukur, perusahaan sulit mengetahui apakah program benar-benar memberikan dampak positif atau hanya menjadi formalitas. Pengukuran keberhasilan program kesehatan di tempat kerja menjadi penting untuk memastikan bahwa setiap kegiatan yang dilakukan efektif, relevan, dan sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Keberhasilan program kesehatan di tempat kerja tidak hanya diukur dari jumlah kegiatan yang dilakukan, tetapi juga dari dampaknya terhadap kesejahteraan karyawan. Program yang dirancang dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menurunkan tingkat absensi, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan positif. Kunci keberhasilan terletak pada kolaborasi antara manajemen dan karyawan, serta konsistensi dalam pelaksanaan dan evaluasi program.

Apasaja yang bisa dilihat untuk menilai keberhasilan program kesehatan di tempat kerja? Simak penjelasan berikut ya!

1. Tingkat Partisipasi Karyawan

  • Mengukur seberapa banyak karyawan yang mengikuti kegiatan/program kesehatan dan bisa dinyatakan dalam persentase dari total karyawan.
  • Contoh: 150 dari 200 karyawan ikut pemeriksaan kesehatan → partisipasi 75%.
  • Tingkat partisipasi yang tinggi menandakan program menarik dan relevan bagi karyawan.

2. Tingkat Absensi dan Sakit

  • Membandingkan jumlah hari kerja yang hilang karena sakit sebelum dan sesudah program dijalankan. Penurunan absensi bisa menjadi indikator bahwa program berdampak positif terhadap kesehatan karyawan.
  • Contoh: Rata-rata absensi turun dari 3 hari per bulan menjadi 1 hari setelah program berjalan karena kegiatan preventif seperti olahraga rutin, edukasi gizi, dan pemeriksaan kesehatan berkala yang dilakukan selama program berlangsung.

3. Survei Kepuasan Karyawan

  • Digunakan untuk mengetahui persepsi dan kepuasan karyawan terhadap program yang dilaksanakan. Bisa mencakup pertanyaan seputar manfaat yang dirasakan, kualitas kegiatan, serta saran untuk perbaikan.
  • Contoh: 80% karyawan menyatakan puas dengan program senam pagi dan konseling stres.

Hasil evaluasi bisa dijadikan dasar untuk perbaikan program di masa mendatang, membantu pengambilan keputusan manajemen, serta menunjukkan akuntabilitas kepada stakeholder internal. Melalui pengumpulan data seperti tingkat partisipasi, absensi karena sakit, dan kepuasan karyawan, perusahaan dapat memahami sejauh mana program tersebut berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup kerja. Dengan begitu, program kesehatan bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi bagian dari budaya kerja yang sehat dan berkelanjutan.

WhatsApp Konsultasi sekarang!