Kesehatan karyawan kini menjadi perhatian utama banyak perusahaan. Namun, sering kali inisiatif wellness terhambat karena anggaran yang tidak terstruktur dengan baik. Padahal, program kesehatan yang dirancang dengan anggaran tepat bisa berjalan maksimal dan berdampak besar terhadap produktivitas dan loyalitas karyawan. Menyusun anggaran program kesehatan bukan soal besar kecilnya dana, tapi soal strategi. Dengan perencanaan yang tepat, perusahaan bisa memberikan dampak besar pada kesejahteraan karyawan tanpa harus membebani operasional.
Berikut ini adalah panduan menyusun anggaran program kesehatan perusahaan:
Contoh Komponen Biaya Program Wellness
|
Program |
Detail |
Estimasi Biaya (per sesi/orang) |
|
Kelas Olahraga (Yoga, Zumba, HIIT) |
Biaya pelatih professional, tambahan sewa ruang, atau matras |
Rp 2.000.000 – Rp 4.000.000 |
|
Snack Sehat atau Healthy Catering |
Snack sehat per orang |
Rp 20.000 – Rp 50.000 |
|
Platform Digital Wellness (virtual class, aplikasi) |
Langganan kelas olahraga online, challenge, tracking aktivitas |
Rp 300.000 – Rp 1.000.000 |
|
Workshop Kesehatan Mental / Gizi |
Narasumber, Materi & alat bantu (e-book, poster) |
Rp 1.500.000 – Rp 4.000.000 |
|
Medical Check-Up (MCU) Tahunan |
Pemeriksaan standar (tensi, gula darah, kolesterol, BMI) |
Rp 250.000 – Rp 500.000 |
|
Merchandise Pendukung |
Tumbler, kaos olahraga, tas kecil |
Rp50.000 – Rp100.000 |
Ada banyak cara hemat anggaran untuk menerapkan program kesehatan yang sukses. Salah satunya dengan konsultasi gratis bersama tim MUFIT. MUFIT akan mengadakan meeting assessment dan pemilihan program yang cocok untuk dilaksanakan di kantormu terlebih dulu. Lalu tim MUFIT akan mengajukan proposal beserta rincian budget yang dibutuhkan. Program yang direkomendasikan tentunya berupa rencana aktivitas jangka pendek & panjang serta rekomendasi jenis kegiatan wellness yang relevan.